The Alien

Wisata di Kota Surabaya

| Rabu, 14 Mei 2014
Ikon kota pahlawan yang sekaligus menjadi lambang keberanian.
Ikon kota Surabaya yang sekaligus menjadi lambang keberanian.
Ibukota Provinsi Jawa Timur yang dijuluki Kota Pahlawan ini berada di urutan ke dua sebagai kota terbesar di Indonesia dengan luas 374,8 Km². Jumlah penduduk Surabaya diperkirakan mencapai lebih dari 3 juta jiwa. Nama kota ini diambil dari kata bahasa Jawa sura (hiu) dan baya (buaya).
Secara geografis, Surabaya berbatasan dengan Selat Madura di sebelah utara dan timur, Sidoarjo di sebelah selatan, dan Gresik di sebelah barat. Sementara topografinya cukup beragam, agak berbukit di bagian Lidah dan Gayungan dengan ketinggian berkisar 25-50 m di atas permukaan laut, dan sisanya berupa dataran rendah dengan ketinggian 3-6 m di atas permukaan laut.
Perkembangan ekonomi di kota ini terbilang pesat, sehingga Surabaya juga menjadi pusat bisnis dan perdagangan di kawasan timur Pulau Jawa. Tidak sedikit perusahaan besar di Indonesia yang berkantor pusat di kota ini. Tak heran jika banyak yang berkunjung ke Surabaya untuk urusan bisnis.
Surabaya dulunya pernah menjadi gerbang menuju Kerajaan Majapahit yang berlokasi di tepi Kali Mas. Bahkan, dirgahayu Surabaya diperingati setiap tanggal 31 Mei, persis seperti kemenangan Kerajaan Majapahit yang dipimpin oleh Raden Wijaya melawan pasukan Kerajaan Mongolia di bawah pimpunan Kubilai Khan pada tahun 1293. Pertempuran ini melegenda dan berperan dalam penciptaan nama “Surabaya” yang berarti hiu (sura) dan buaya (baya). Pasukan Mongolia yang datang dengan kapal lau diumpamakan sebagai hiu, sementara Raden Wijaya dan tentaranya di siaga di darat diumpamakan sebagai buaya.

Peta kota Surabaya

Tempat wisata di Surabaya

Monumen Kapal Selam

Monumen yang sering disingkat Monkasel ini terletak di Jalan Pemuda, atau persis di pinggir Kali Mas, Surabaya. Kapal seberat 1.300 ton ini merupakan tipe SS Whisky Class yang dibuat di Rusia tahun 1952. Pada tahun 1962, kapal ini memulait tugas pertamanya dalam Operasi Alugoro dengan misi untuk membebaskan Irian Barat.
Di objek wisata Monkasel, kita tak hanya dapat melihat bagian dalam kapal selam, namun juga dapat menonton dokumentasi mengenai sejarah kapal selam ini sendiri. Di dalamnya terdapat tujuh buah ruangan dengan fungsi dan peralatan teknis yang berbeda-beda. Pengunjung juga dapat mengintip Jalan Pemuda melalui periskop yang masih terjaga dengan baik kondisinya.
Jam operasional: 08.00 -22.00
Harga tiket masuk: Rp 5.000
Monumen Jalesveva Jayamahe
Foto dari udara, Monumen Jalesveva Jayamahe di wilayah perairan Surabaya.

Monumen Jalesveva Jayamahe

Monumen Jalesveva Jayamahe (Monjaya) yang sepintas mirip Patung Liberty di Amerika Serikat ini merupakan salah satu ikon kota Surabaya. Lokasinya di Jalan Taruna 1, Dermaga Ujung, Pelabuhan Tanjung Perak. Jalesveva Jayamahe mengandung arti di laut kita jaya! Monumen setinggi 60,6 meter ini berdiri mengingatkan generasi penerus bahwa nenek moyang bangsa ini adalah pelaut.
Monumen ini berwujud seorang perwira TNI Angkatan Laut yang menatap jauh ke permukaan Laut Jawa. Ia berdiri tegap di atas gedung empat lantai yang dindingnya penuh dengan diorama perjuangan bahari selama pra revolusi fisik hingga era tahun 1990-an. Perancangnya adalah Nyoman Nuarta, seniman yang juga bertanggung jawab membuat rancangan Garuda Wishnu Kencana di Bali.
Di pelataran Monjaya, pengunjung juga bisa melihat gong terbesar di dunia berbahan kuningan dan berlapis antikarat yang bobotnya mencapai 2,2 ton! Gong yang diberi nama Kiai Tentrem ini memiliki tebal 6 milimeter dan berdiameter 5 centimeter. Gong ini dibuat oleh para perajin rumahan dari Desa Pelemlor, Kabupaten Bantul, Yogyakarta.
Jam buka: Senin-Jumat pukul 07.30-15.00
Matahari terbit di Pantai Kenjeran. (FOTO: Wego Indonesia Photo Contest/Thomas Kristianto)
Matahari terbit di Pantai Kenjeran. 

Pantai Kenjeran

Pantai ini merupakan salah satu lokasi wisata favorit warga Surabaya saat akhir pekan sebab lokasinya yang tak jauh dari pusat kota (hanya 9 Km) dan harga tiket masuk yang ramah kantong, yakni Rp 4.000 saja. Pengunjung dapat melakukan berbagai aktivitas, mulai dari duduk-dduk santai, naik perahu bersama pasangan atau keluarga, berselancar, atau naik kuda. Jika perut mulai terasa lapar, berbagai kudapan khas Surabaya bisa dengan mudah ditemukan di sekitar pantai.
Harga tiket: Kawasan pantai Rp 4.000, naik perahu Rp 5.000, sewa kuda Rp 20.000

Masjid Muhammad Cheng Hoo

Masjid dengan arsitektur Cina ini dibangun pada tahun 2002, dan diresmikan setahun kemudian oleh Menteri Agama RI saat itu, Prof. Dr. Said Agil Husain AL Munawar, MA. Cheng Hoo adalah seorang Laksamana dari Dinasti Ming yang juga berstatus sebagai utusan perdamaian di Asia. Keistimewaan masjid ini tak hanya terletak pada arsitekturnya yang indah, namun juga karena merupakan masjid pertama yang menggunakan nama Tionghoa muslim. Masjid ini berukuran 21 x 11 m, dan dengan bangunan utama masjid yang berukuran sekitar 11 x 9 m. Warna merah mendominasi bangunan masjid, layaknya bangunan-bangunan bergaya Cina pada umumnya. Bagian atas bangunan utama berbentuk segi delapan yang melambangkan keberuntungan.
Untuk mencapai lokasi, pengunjung dapat menggunakan angkutan umum atau berkendara sendiri menuju Jalan Gading No. 2. Jika bingung, tak ada salahnya bertanya dengan masyarakat sekitar, karena umumnya mereka paham mesjid mana yang dimaksud. Setiap pengunjung yang datang tidak dikenakan biaya masuk. Hanya saja, karena mesjid ini aktif digunakan sebagai tempat ibadah, sebaiknya pengunjung memperlakukan objek wisata ini sebagaimana mestinya.
Tugu Pahlawan yang menjulang tinggi ke angkasa.
Tugu Pahlawan yang menjulang tinggi ke angkasa.

Tugu Pahlawan

Sebagai kota yang mendapat julukan Kota Pahlawan, tak lengkap rasanya bila tidak menyambangi Tugu Pahlawan. Tugu ini berlokasi di pusat kota, tepatnya di Jalan Pahlawan, dekat kantor gubernur Jawa Timur. Monumen ini merupakan salah satu ikon kota Surabaya, dan menjadi penanda titik 0 (nol) kilometer bagi kota ini. Tugu Pahlawan berdiri di atas lahan seluas 1,3 hektar, dan bertujuan untuk mengenang perjuangan arek Suroboyo dalam mengusir penjajah. Peletakan batu pertama dilakukan oleh Soekarno pada 10 November 1951.
Monumen setinggi 41,5 meter ini memiliki diamater bawah 3,1 meter dan diameter atas 1,3 meter yang berhiaskan ukiran bergambar trisula, sramba, padma, cakra, dan berbagai simbol perjuangan. Jika diperhatikan, monumen ini berbentuk lingga atau paku terbalik, dengan jumlah lengkungan sebanyak 10 buah dan terdiri atas 11 ruas. Angka-angka terebut merupakan simbolisasi tanggal bersejarah bagi Surabaya padad khususnya, dan Indonesia pada umumnya, yakni 10 November 1945. Pada tanggal itu, terjadi pertempuran berdarah yang dikenang dengan peristiwa Pertempuran 10 November. Di bagian bawah monumen ini terdapat sebuah musem yang berisi dokumentasi pembangunan Tugu Pahlawan. Diresmikan pertama kali oleh K.H. Abdurrahman Wahid pada tahun 2000 silam.

Jembatan Suramadu

Katanya, belum sah ke Surabaya kalau belum mampir ke jempatan sepanjang 5.438 meter yang menghubungkan Surabaya dengan Pulau Madura ini. Semenjak diresmikan pada 2009, kehadiran jembatan ini menyedot perhatian banyak orang. Ada yang sekadar ingin merasakan melintasi Selat Madura, namun ada pula yang murni ingin rekreasi.
Jika malas jauh-jauh berkendara hanya untuk duduk-duduk santai dan menikmati pemandangan dari atas jembatan, amu bisa coba menumpang perahu wisata seperti Kapal Laut HOS Tjokroaminoto. Awalnya kapal ini menarik tarif yang cukup mahal, yakni Rp 2.500.000 sekali jalan. Namun jangan khawatir, sang pengelola membuka pelayarang untuk penumpang perorangan dengan tarif Rp 20.000. Dengan biaya segini kita bisa menikmati pemandang dari dermaga di Pelabuhan Tanjung Perak hingga Pelabuhan Kamal di Madura. Tur dengan kapal ini hanya ada Sabtu dan Minggu dengan waktu keberangkatan pagi, siang, dan sore. Jika kebetulan ke Jembatan Suramadu pada hari kerja, kamu tetap bisa berkeliling menggunakan perahu nelayan yang bisa berangkat kapanpun kamu mau.
Wahana Sinbad's Playground yang ikonik. (FOTO: ciputrawaterparksurabaya.com)
Wahana Sinbad’s Playground yang ikonik. 

Ciputra Waterpark

Ciputra Waterpark adalah salah taman bermain air yang mengadopsi konsep  petualangan legenda Sinbad, pelaut asal Timur Tengah. Berbagai wahana seru tersedia di sini, seperti Roc Tower Thunder Ride, atau menara seluncur setinggi 15 meter, Sinbad’s Playground yang dilengkapi water cannon dan drum air raksasa yang siap menumpahkan 3.00 liter air, Chimera Pool sedalam 20 cm yang diperuntukan untuk balita, dan masih banyak lagi.
Fasilitas pendukungnya tergolong lengkap, misalnya gazebo untuk tempat beristirahat, loker untuk menyimpan barang-barang berharga, foodcourt, kafe, toko suvenir, mushola, shuttle bus, wahanaflying fox, trampolin, dan bangunan semi terbuka yang dapat menampung hingga 500 orang. Perlu diperhatikan bahwa seluruh transaksi yang dilakukan di dalam waterpark menggunakan Smartcard sebagai pengganti uang tunai. Ssst.. Ciputra Waterpark merupakan salah satu wahana bermain air tebesar di Asia Tenggara lho!
Jam buka: Selasa-Jumat pukul 13.00-19.00, Sabtu, Minggu, & Hari libur pukul 10.00-19.00
Harga tiket: Selasa-Jumat Rp 105.000, Sabtu-Minggu Rp 130.000

House of Sampoerna

Dari namanya kita bisa menebak bahwa gedung ini ada hubungannya dengan pengusaha rokok Keluarga Sampoerna. Ya benar saja. House of Sampoerna dulunya adalah pabrik rokok pertama yang dibangun pada 1862 dengan gaya arsitektur Belanda. House of Sampoerna terdiri dari bangunan utama yang berbentuk auditorium dan dua bangunan lain yang disebut Rumah Barat dan Rumah Timur. Bangunan utama kini berfungsi penuh sebagai museum, Rumah Timur sebagai kafe, sementara Rumah Barat masih ditinggali oleh keluarga Sampoerna. Di dalamnya kita akan menjumpai museum, galeri seni, kios cinderamata, serta kafe.
Atraksi unggulan lain yang dimiliki House of Sampoerna adalah Surabaya Heritage Track. Tur ini akan mengajak kita berkeliling Surabaya bagian utara, atau yang dikenal sebagai Surabaya Lama, dengan bis berbentuk tram seperti yang dulu digunakan sebagai moda transportasi massal. Rute tur berbeda-beda dan dapat dipilih sesuai minat. Pada momen tertentu, misalnya bulan November dalam rangka memperingati Hari Pahlawan, House of Sampoerna membuat program tambahan yang khusus memperingati momen tersebut. Jadwal tur lengkap bisa dilihat di houseofsampoerna.museum.
Jam buka: Pukul 09.00-20.00

Wisata kuliner di Surabaya

Salah satu makanan khas Surabaya adalah rujak cingur. Bagi yang belum tahu, “cingur” adalah bahasa Jawa Timur yang berarti hidung sapi. Agak tidak biasa memang, namun hidung sapi adalah bahan utama dalam membuat rujak yang tampilannya lebih mirip pecel ini. Makanan ini bisa dengan mudah didapatkan di Surabaya. Banyak rumah makan yang menjual menu ini dengan hargaberkisar antara Rp 25.000 – Rp 40.000 per porsi. Salah satunya adalah Rujak Cingur Genteng Durasim di Jalan Genteng Durasin no. 29.
Kuliner di Surabaya yang juga populer adalah Nasi Udang Sambal Bu Rudy di Jalan Dharma Husada 140. Sambalnya pedas menyengat! Bagi yang tak terlalu hobi dengan makanan pedas, sebaiknya menyendok sambal ini sedikit saja. Selain dimakan dengan udang kering dan kremesan, menu favorit lain di restoran ini adalah ayam, iga, dan kakap penyet. Harga per porsi berkisar antara Rp 20.000 – 40.000. Di sini juga tersedia paket oleh-oleh yang isinya bisa disesuaikan dengan selera; mau sambalnya saja atau ditambah udang kering dan kremesan.
Rujak Cingur khas Surabaya yang menggunakan hidup sapi sebagai bahan utamanya. (FOTO: Wikipedia)
Rujak Cingur khas Surabaya yang menggunakan hidup sapi sebagai bahan utamanya. (FOTO: Wikipedia)
Bagi yang suka makanan berkuah, patut mencoba Rawon Setan, adalah sejenis sup daging dengan kuah hitam yang berasal dari bumbu kluwek. Disebut “setan” sebab rasanya lebih pedas dibandingkan rawon pada umumnya. Salah satu restoran rawon yang terkenal adalah Rawon Setan di Jalan Embong Malang. Ada juga Soto Ayam Pak Sadi yang berlokasi di Jalan Ambengan. Soto ini sudah tersohor hingga keluar Surabaya. Seporsi soto berisi potongan daging ayam, soun, koya, dan telur ayam. Koya yang dipakai merupakan udang dan bawang putih yang ditumbuk hingga halus, sehingga soto terasa lebih gurih.
Yang juga tak kalah menariknya adalah Lontong Balap. Disajikan di atas piring dengan tambahan kecambah, tahu goreng, lentho, dan taburan bawang goreng serta kecap. Sejarah nama Lontong Balap cukup unik. Agar tidak terasa berat, konon para pedagang memikul dagangannya dengan berjalan cepat, sehingga tampak sedang adu balap.

Tempat belanja murah di Surabaya

Salah satu tempat belanja utama di Kota Surabaya adalah Tunjungan Plaza. Mal terbesar di kota Surabaya ini memiliki banyak toko yang menjual beragam kebutuhan pengunjung, mulai dari makanan, pakaian, hingga barang-barang elektronik. Tunjungan Plaza berlokasi di Jalan Basuki Rahmat. Mal ini  juga dilengkapi area bermain, sehingga pengunjung yang membawa anak bisa menyempatkan diri untuk mengajak main sang buah hati di sela-sela waktu berbelanja.
Bagi yang ingin belanja murah di Surabaya silahkan mengunjungi Pasar Ampel, yang berlokasi di kawasan Arab di utara Surabaya. Beragam barang dijual di pasar ini, mulai dari pakaian, aksesori, sepatu, tas, makanan, perlengkapan sholat, dan masih banyak lagi. Enaknya, di sini kita bisa menawar, sehingga semakin jago menawar, semakin miring harga yang bisa kita dapatkan. Sediakan uang yang cukup sebab seluruh transaksi hanya dilakukan secara tunai.
Bagi yang ingin mencari oleh-oleh makanan bisa langsung mengunjungi Pasar Genteng yang berlokasi di Jalan Genteng Besar. Komoditi utama pasar ini adalah bandeng asap, otak-otak Bandeng, petis udang, kerupuk, dan sambal. Salah satu toko yang sering dituju adalah Toko Bogajaya. Harga jual bervariasi tergantung dari berat masing-masing barang yang ingin dibeli. Pengunjung juga bisa menawar harga yang diberikan. Pusat oleh-oleh lain yang bisa dicoba adalah Wisata Rasa yang terletak di Jalan Mayjend Sungkono. Barang yang dijual di tempat ini tergolong lengkap, diantaranya sambal petis, brem, variasi kerupuk dan keripik.
Untuk yang mencari cinderamata silakan memacu kendaraan ke markas komunitas Roode Brug Soerabaia di Jalan Pucang Anom Timur 70. Di sini tersedia beragam cinderamata khas Surabaya, seperti miniatur Jembatan Suramadu dan kapal selam KRI Pasopati. Untuk informasi lengkap silakan kunjungi www.roodebrugsoerabaia.com.
Hotel Majapahit yang legendaris dan menyimpan segudang cerita bersejarah. (FOTO:  hotel-majapahit.com)
Hotel Majapahit yang legendaris dan menyimpan segudang cerita bersejarah.

Akomodasi penginapan di Surabaya

Surabaya memiliki banyak hotel berbintang, baik yang tergabung dalam jaringan hotel maupun independen. Tarif menginapnya berkisar antara Rp 500.000 – Rp 2.000.000 per malam. Karena Surabaya banyak dikunjungi untuk keperluan bisnis, mayoritas hotel menyediakan fasilitas penunjang ruang meeting, hall, dan akses internet nirkabel.
Jika ingin menginap di hotel berbintang namun dengan suasana yang sedikit berbeda, Hotel Majapahit yang berlokasi di Jalan Tunjungan No. 56 bisa dicoba. Hotel bersejarah yang dibangun pada tahun 1910 oleh Sarkies bersaudara ini menjadi salah satu ikon kota Surabaya. Arsitekturnya mengadopsi gaya Victorian yang romantis dan elegan dan dikelilingi halaman yang luas. Tarif menginap di Hotel Majapahit mulai dari Rp 900.000 per malam.
Di kota ini juga terdapat banyak pilihan penginapan murah untuk para backpacker yang ingin ke SurabayaBeberapa diantaranya Family Guest House di Jalan Gubeng Kertajaya 8C No. 15, Surabaya Place Homestay di Jalan Jaksa Agung Suprapto, dan Sparkling Backpacker Hotel di Jalan Kayoon No. 2A-B yang tarif menginapnya berkisar antara Rp 150.000 – Rp 250.000.

0 komentar:

Posting Komentar

Next Prev
▲Top▲