The Alien

RED ALERT 3

| Selasa, 14 Januari 2014
RED ALERT 3
Command & Conquer: Red Alert 3 adalah permainan video real-time strategy tahun 2008 yang dikembangkan oleh EA Los Angeles dan diterbitkan oleh Electronic Arts. Permainan ini diumumkan pada 14 Februari 2008, kemudian dirilis pada 28 Oktober 2008 di Amerika Serikat untuk basis Microsoft Windows Komputer personal dan tiga hari kemudian diliris di Eropa. Versi untuk konsol Xbox 360 dirilis di Amerika Serikat pada 11 November 2008. Versi PlayStation 3 mengalami penundaan dikarenakan kesulitan dengan arsitektur sistem. Pada 21 Januari 2009 EA secara resmi mengumumkan Command & Conquer: Red Alert 3 - Ultimate Edition, versi PS3 yang mengandung materi tambahan yang lebih daripada versi PC dan Xbox 360. Ultimate Edition dirilis pada 23 Maret 2009. EA juga mengumumkan rilis untuk versi Mac OS, yang dikonversikan ke Mac OS oleh TransGaming. Permainan ini adalah bagian dari sub-seri Red Alert dalam seri permainan Command & Conquer. Pada awal Januari, EA Los Angeles mengumumkan sebuah tambahan baru untuk permainan ini yaitu: Command & Conquer: Red Alert 3 - Uprising, sebauh pak ekspansi berdiri sendiri untuk single player yang dirilis untuk Windows pada Maret 2009. Pak ekspansi ini juga ditawarkan melalui distribusi digital.
Permainan di bertempat pada dunia parallel dimana Perang Dunia II tidak pernah terjadi - pada versi asli Red AlertAlbert Einstein kembali ke masa lalu dan melenyapkan Hitler pada tahun 1920an. Setelah kemenangan Sekutu (Allied) di Red Alert 2, pemimpin Soviet kembali ke masa lalu dan melenyapkan Albert Einstein pada tahun 1927, mencegah Sekutu menciptakan senjata atom sementara Uni Soviet sedang mengumpulkan kekuatan, melawan Sekutu tahun 1950an. Pada permainan ini, Empire of the Rising Sun juga meningkatan kekuatan dan menjadi ancaman bagi faksi lain (sebuah hasil yang tidak disengaja karena penjelahan waktu oleh Uni Soviet). Tiga faksi tersebut bisa dimainan, dengan gameplay utama melibatkan membangun basis, mengumpulkan sumber daya, melatih tentara yang terdiri dari unit darat, air, dan udara untuk mengalahkan pemain lain. Setiap faksi memiliki campaign dengan melibatkan kerjasama penuh, bisa kerjasama dengan Artificial dengan pemain manusia lain melalui online. Campaign ini mengikuti garis cerita, dengan mengaplikasikan objektif misi yang spesifik dan pelarangan beberapa unit tertentu. Bermain skirmish yang tidak melarang unit tertentu, bermain melawan computer atau multiplayer melalui LAN atau online juga tersedia dalam permainan ini.
Permainan ini mendapatkan review yang sebagian besar positif, dengan banyak pengulas memuji komponen co-operative dan multiplayer sebagai kelebihan permainan ini, dengan peningkatan peran unit laut dibandingkan dengan permainan real-time strategy lain. Kelemahan yang sering disebutkan termasuk beberapa aspek seperti mencari jalan (pathfinding) unit.
Red Alert 3, memiliki 3 Karakter yaitu :

Soviet

Pada campaign Soviet, Cherdenko pertama mengirimkan komandan yang baru diangkat untuk mengusir pasukan Jepang dari teritori Soviet di Leningrad dan beberapa teritori Soviet lain, kemudian menyerang Jepang dan membunuh Kaisar Yoshiro sebelum melanjutkan serangan melawan Allied. Allied pada fasilitas riter di Geneva dan Mykonos dihancurkan. Memalsu penyerangan pada hidupnya sebagai alasan untuk menmbunuh musuhnya, Cherdenko memerintah pemain untuk membunuh Jendral Krukov pada markas udara Von Eisling. Dr. Zelinsky, ilmuwan yang menciptakan mesin waktu, menginformasikan pada pemain bahwa peristiwa yang terjadi dikarenakan Soviet berusaha mengubah masa lalu, dan Cherdenko aslinya bukan Perdana Menteri Soviet. Cherdenko kemudain mencoba dan gagal untuk membunuh pemain setelah informasi ini, dikarenakan ia merasa bahwa informasi yang diketahui pemain akan sangat berbahaya. Cherdenko dianggap mati setelah pemain menghancurkan benteng-gunung berapinya setelah menghancurkan Marsekal Bingham di Pulau Paskah (Easter Islands). Setelah berurusan dengan Cherdenko, pemain kemudian melakukan serangan ke New York agar memaksa Allied untuk menyerah. Perang kemudian berakhir dengan pemain menjadi Perdana Menteri selanjutnya dari Uni Soviet, yang mencakup keseluruhan dunia dikarenakan tidak ada yang bisa menghentikan ekspansi Soviet.

Allies

Campaign Allied dimulai Field Marshal Bingham memerintah pemain untuk mengamankan perbatas wilayah Allied di Eropa. Pemain memukul mundur invasi Soviet di pantai Brighton, kemudian mengambil alih Cannes dan menghancurkan HQ Soviet di Heidelberg. Tetapi, peperangan tersebut membuat kedua faksi sama-sama mudah diserang, hal ini membuat Empire of the Rising Sun mengirimkan benteng terapungnya untuk memblokade Allies dan Soviet. Hal ini menyebabkan persetujuan antara Allied dan Soviet untuk bergabung melawan Jepang (meskipun hal ini menimbulkan protes dari Presiden Amerika Ackerman).
Koalisi yang dipimpin pemain kemudian mampu mengambil alih pelabuhan Gibraltar. Koalisi ini kemudian melanjutkan serangan menyerang benteng apung tersebut di Atlantik Utara dan sukses melumpuhkan benteng tersebut. Pada saat yang sama, Ackerman menjadi marah pada Marsekal Bingham karena jalinan sekutu dengan Soviet, daripada menghancurkan Soviet. Ackerman kemudian mengambil inisiatif untuk menghancurkan Moscow dengan senjata super laser yang dikendalikan di Mount Rushmore. Bingham mengirim pemain untuk melumpuhkan senjata tersebut serta pertahanannnya, dan membunuh Ackerman.
Karena aliansi dengan Soviet aman, Allied kemudian berencana menyerang Tokyo untuk menyapu habis kepemimpinan Jepang dengan satu serangan. Ini adalah pertarungan yang kritis, dikarenakan Komandan tertinggi Jepang akan memerintahkan penghancuran beberapa kota di Amerika. Pada saat itu, Soviet yang dipimpin oleh Jendral Krukov seharusnya membawa angkatan laut Soviet yang "besar" untuk membantu pasukan Allied. Setelah beberapa penundaan, Sovied menyatakan bahwa pasukan mereka sangat jauh dari medan tempur dan mereka memiliki "masalah personal," kemudian mereka memutuskan untuk tidak berpartisipasi dan meninggalkan pemain sendirian menghadapi pasukan Empire.
Setelah pertempuran tersebut, Dr. Zelinsky berpihak pada Allied, ia menginformasikan pada mereka bahwa PM Soviet telah kembali ke masa lalu untuk mengubah saat ini, komplikasi saat ini disebabkan penggunaan mesin waktu tersebut, ia juga mengingatkan mereka bahwa pasukan penyerang Soviet sedang membangun kekuatannya di Kuba, hal ini membuktikan bahwa Ackerman adalah benar keyakinannya bahwa Soviet telah mengkhianati Allied. Setelah menghancurkan pasukan invasi Soviet di Kuba, Allied kemudian meluncurkan Operasi Chronostorm dan men teleportasi pasukannya untuk menghancurkan benteng Premier Cherdenko di Leningrad untuk menghentikan Cherdenko kabur ke luar angkasa. Pada akhirnya, Cherdenko dan Jendralnya di tempatkan di penjara- Cryo (dibekukan) untuk seumur hidup dikarenakan kejahatannya atas kemanusiaan. Sementara itu, Lt. Eva dan Tanya keduanya mengajak Komandan (pemain) untuk kencan. Wakil Presiden Amerika Serikat, diperankan oleh David Hasselhoff, kemudian menerima kuasa sebagai Presiden Amerika baru pada pidato publiknya.

Empire of the Rising Sun

Campaign Empire of the Rising Sun dimuali dengan invasi skala-penuh dari Uni Sovet, saat Soviet hampir mengalahkan Allied. Invasi Jepang dimulai dengan kendaraan transportasi yang bisa menyamar yang berhasil menyelinap ke kota pesisir yaitu Vorkuta yang sedang merayakan Tahun Baru. Ketika penyamaran tersebut diketahui, kota diperintahkan untuk menyerang. Taktik Kaisar Yoshiro awalnya berkisar menyerang target simbolis seperti monument untuk memengaruhi keinginan dan moral dari Sovier – dan nantinya, mengambil alih stasiun penyiaran di Amerika Serikat untuk penyiaran propaganda agar melawan Allied. Pada sisi lain, anak Kaisar yang kurang tradisional, Putra Mahkota Tatsu, menganjurkan untuk menyerang target militer yang sebenarnya – Walaupun begitu ayahnya biasanya tidak mengindahkannya. Putra Mahkota Tatsu adalah penggemar robot, dan membenamkan dirinya pada hal berbau teknologi sebagai usahanya untuk memodernisasi tentara Jepang.
Seraya Empire of the Rising Sun menyerang teritori Allied dan Soviet, Allied membuat pakta dengan terpaksa dan berusaha untuk membangun kekuatan untuk serangan bali. Kaisar percaya bahwa ia telah menghancurkan semua harapan kebebasan untuk Allied. Pasukan Jepang telah mengambil alih sebagian besar Rusia Barat dan secara brutar membantai siapa saja yang melawan. Seorang Jendral Soviet di kota Odessa menolak untuk menyerah, dan hasilnya adalah kota tersebut dihancurkan oleh robot prototype berkaki tiga yang bernama Shogun Executioner. Landmark seperti katedral, balai opera, dan rumah sakit menjadi target untuk dihancurkan. Tetapi, karena kepuasan diri Kaisar tersebut segera berakhir dan memaksa Jepang untuk defensive melawan pasukan Allied, yang masih memiliki kekuatan yang cukup untuk melakukan serangan skala-besar atas Pearl Harbor yang adalah pulau Jepang di Hawaii dan menyerang satu lawan satu melawan Benteng apung Jepang. Walaupun kedua serangan tersebut berhasil dikalahkan, pasukan gabungan Allied-Soviet berhasil menduduki Tokyo.
Ketika mengganti Presiden Ackerman dengan kembaran robotnya, Kaisar mengetahui keberpihakan Zelinsky dan bagaimana ia menolong Cherdenko mengubah sejarah melalui perjalanan-waktu. Hal ini menghancurkan Kaisar, karena tidak ada Takdir Agung (Divine Destiny) jika sejarah saja bisa diubah. Ia kemudian menyerahkan kuasa Shogunate (kepemimpinan militer Jepang) pada anaknya. Dibawah komando Pangeran Tatsu, invasi Allied-Soviet ke Tokyo berhasil ditumpas, dan serangan skala-besar untuk menyerang Kremlin menghasilkan kematian Perdana Menteri Cherdenko dan Jendreal Krukov – meskipun menit-menit akhir untuk membawa terbang mesin waktu dengan selamat setelah kehancuran Kremlin. Hal ini mengakhiri pertempuran dengan Uni Soviet (dan sekutunya) yang kemudian menyerang pada Kaisar Jepang. Keberhasilan Jepang membuat Yoshiro dapat mengatasi rasa bersalahnya dan membuka pikirannya bahwa gagasan Tatsu bahwa Jepang dapat menciptakan takdirnya sendiri.
Pada misi akhir, pemain diperintahkan untuk menyerang pasukan Allied yang tersisa di Amsterdam, serta menghacurkan Markas besar Allied terakhir dan HQ FutureTech – perusahaan yang bertanggung jawab atas teknologi canggih yang dimiliki Allied. Pertempuran itu menghancurkan keseluruhan kota dan jutaan tewas. Meskipun jumlah Allied kalah besar setidaknya 400:1, sebagian besar pasukan invasi Jepang dapat dihancurkan. Walaupun kedatangan Dr. Zelinsky dan pasukan Soviet dan peluncuran senjata ultra FutureTech yang menghancurkan segalanya di kota, Jepang berhasul mengalahkan Allied dan menghancurkan FutureTech dan Soviet yang tersisa – pergi sehingga Empire of the Rising Sun bebas menguasai dunia. Pada akhir adegan, cahaya redup dari chronosphere terlihat dari latar belakang yang mensugesti bahwa Allied yang masih selamat bisa mengaktifkan itu dan mungkin akan kembali ke masa lalu untuk memengaruhi hasil dari perang. Komandan (pemain) diberi gelar "Supreme Shogun". Pemberi laporan singkat, Intelligence Officer Suki Toyama, mengundang komandan ke tempat pribadi yang berada di pesisir utara Oahu untuk beristirahat, yang mengindikasikan bahwa ia memiliki perasaan romantis pada komandan.

0 komentar:

Posting Komentar

Next Prev
▲Top▲